Sabtu, 26 Maret 2016

Diriku

Hai. Perkenalkan nama saya Novin Aditya Ikhsandi. Sebuah nama yang diberikan oleh kedua orang tua saya, yang kalau di artikan “Novin adalah gabungan nama orang tua saya yaitu Nova (Ibu) dan Indra (Ayah). Aditya yang berarti pagi atau fajar. Karena saya di lahirkan di pagi hari. Ikhsandi berarti bijaksana. Orang tua saya berharap kelak saya menjadi anak yang bijaksana kedepannya.” Teman teman biasa memanggil saya dengan sebutan Novin. Saya lahir di Jakarta, pada tanggal 13 Maret 1996. Saya adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Saya tinggal di daerah sawangan depok. 19 Tahun sudah saya tinggal bersama orang tua saya. Pekerjaan ayah saya adalah Wiraswasta sebagai penjual kacamata atau biasa di sebut Optik di kawasan Kampung melayu, Jakarta timur. Sedangkan pekerjaan Ibu saya adalah Sekretaris di perusahaan Jepang bernama PT. Otsuka Indonesia di Jalan simatupang, Jakarta Selatan.  Saya mempunya 1 orang adik yang bernama Muhamad Rayvaldy. Dia bersekoah di SMAN 5 Depok yang tentunya dulu saya pernah sekolah disana juga.
            Pada saat TK dulu saya hanya 1 tahun. Beda dengan anak biasanya yang biasanya 2 tahun. Dikarenakan hanya 1 tahun, saya pun terlalu cepat masuk Sekolah dasar. Pada kelas 1 sampai 4 saya selalu mendapat peringkat 10 besar. Karena sedang ingin main di Kelas 5 nilai saya menurun drastis dan tidak mendapat peringkat. Lulus dari sd saya masuk SMP Negeri di depok. Saat SMP saya meminta untuk masuk Les bahasa Inggris di daerah cinere. Sekalian pula orang tua saya memasukan saya ke salah satu Bimbingan Belajar saat itu.
            Seiring berjalannya waktu ketika SMP, saya mulai menyukai Musik. Memulai dengan belajar gitar secara otodidak. Membeli buku gitar yang di jual di depan sekolah. Belajar gitar dengan membaca buku etnik kumpulan lagu pop yang popular pada saat itu. Berjalannya waktu saya mulai mahir di alat musik Gitar dan ingin mencoba menjelajah alat music lainnya. Seperti Bass, Drum dan Keyboard. Secara basic, belajar bass akan mudah jika bisa bermain kunci Balok pada gitar. Penasaran dengan alat music Drum, saya mencoba latihan di studio dekat sekolah dengan beberapa teman. Dengan ilmu otodidak melihat tutorial di Youtube, saya mulai lancar dengan drum. Beda dengan keyboard yang saya fikir akan mudah. Tetapi sulit dan rumit untuk belajar secara otodidak.
            Pada akhir tahun di SMP, saya dengan beberapa teman selalu mengisi acara sekolah dengan pentas seni musik. Mau it acara yang diadakan oleh luar sekolah ataupun yang diadakan sekolah, saya dan teman teman saya selalu ingin tampil di acara tersebut. Sebelum acara perpisahan sekolah, saya dan beberapa teman saya membentuk sebuah band untuk acara perpisahan sekolah. Dengan beranggota 5 orang kamipun cukup di kenal di lingkup sekolah. Mulai dari guru, teman se-angkatan, maupun adik dan kakak kelas cukup mengenal band kami yang sudah biasa mengisi acara dari kelas 2 SMP.
            Lulus dari SMP, saya masuk sekolah yang cukup ternama di daerah depok yaitu SMAN 5 Depok. Setelah masuk sekolah menengah, saya merasakan banyak hal yang berubah semenjak lulus dari SMP. Seperti penasaran dengan hal yang nakal seperti bolos sekolah, mencoba mencari teman perempuan, memanjangkan rambut, mengecilkan celana atau biasa disebut dengan celana corong, baju yang tidak masuk dan masih banyak hal yang biasa di lakukan di SMA.
            Mulai terbiasa dengan lingkungan baru saya mulai mencari tahu apa kelebihan yang ada di diri saya. Di kelas 10 atau kelas 1 saya masuk Ekskul Bola Basket. Karena saya sudah suka bermain basket dari SMP, saya ingin meningkatkan permainan basket saya. Pada saat saya ikut Ekskul Bola basket yang dikenal dengan sebutan LIBAS ( Lima Basket ), saya terkejut dengan cara latihan untuk SMA. Menguras tenaga lebih banyak di latihan fisik yang hamper di adakan 3 sampai 4 Kali dalam satu bulan. Dengan kerasnya latihan, Libas pun di akui selalu mendapat Juara pada setiap tournament yang di adakan di daerah depok. Akan tetapi setelah tournament pertama, saya kurang aktif karena sangat keras latihan yang diberikan dan tugaspun sudah mulai banyak.
            Kelas 11 atau kelas 2 saya dengan angkatan saya pergi ke Bali dan Yogyakarta dalam rangka Study Tour yang selalu di adakan jika siswa kelas 2. Perjalanan yang tidak dapat di lupakan saat pergi ke bali untuk pertama kalinya sangat menjadikan pengalaman yang tidak akan dilupakan. Lelah memang perjalanan dari Depok menuju Bali yang memakan waktu 1 Hari 1 malam karena menggunakan Bus. Sepanjang perjalanan menuju bali, saya  menikmati perjalanan dengan tertawa, melihat pemandangan yang kami tidak pernah lihat sebelumnya di daerah Jawa, chatting dengan teman perempuan yang ada di depok, mengobrol, tidur dan banyak lagi sambil menunggu tiba. Saat sampai di pelabuhan penyebrangan di Banyuwangi, Jawa timur saya sangat tidak sabar untuk pertama kalinya naik kapal Ferry. Saat menaiki kapal belum terasa apa apa. Tapi, saat sudah lepas pantai, mulailah seperti guncangan ombak yang membuat kapal bergoyang. Pertama kali menginjakan kaki di Pulau dewata ini sangat berbeda dengan pulau jawa. Di setiap toko, tempat penginapan atau semua tempat disini selalu ada sesajen yang sudah tradisi rakyat bali yang di dominasi dengan Agama hindu.
            Pada tahun terakhir SMA kelas 12 atau Kelas 3, saya mulai mengenal game online, game console apapun yang bersangkutan dengan Video Game. Tidak kecanduan di Video Game karena sudah kelas 3 saya mencoba untuk belajar lebih giat untuk mempersiapkan Ujian nasional dan Tes masuk Perguruan Tinggi  Negri atau yang sering di sebut SBMPTN. Di kelas 3 saya masuk Bimbel untuk mempersiapkan ujian. Waktu berjalan cepat saat kelas 3 SMA tiba tiba ujian sudah menghitung hari. Persiapan sudah matang saat menjelang ujian nasional saat itu. Selesai ujian nasional saya masih mempersiapkan diri untuk seleksi PTN. Saya dapat ujain PTN di sekolah ternama di daerah Cilandak. Untuk berhasil menembus ujain ini sangat susah. Karena saingan berasal dari manapun di Indonesia. Saat itu saya memilih pilihan pertama Universitas Indonesia dengan Fakultas Komunikasi, pilihan kedua Universitas Padjajaran dengan Fakultas Komunikasi. Karena dari dulu setiap test Potensi akademik saya selalu menganjurkan untuk mengambil jurusan PR ( Public Relation ) yaitu di fakultas Komunikasi.
            Setelah menunggu beberapa lama setelah ujian PTN, saya pun mencoba test di beberapa Perguruan Tinggi Swasta seperti Universitas Pancasila, Trisakti, Al-Azhar, Universitas Gunadarma, Universitas Pembangunan Nasional ( UPN ). Beberapa hari saya mengambil hasil test yang di beberapa Kampus yaitu di terima semua. Mungkin karena persiapan saya yang kurang dan banyaknya saingan dari berbagai daerah, test masuk PTN saya pun gagal. Kata menyesal hanya akan muncul belakangan. Setelah beberapa lama saya dan keluarga memikirkan untuk mengambil Universitas Gunadarma yang terkenal dengan Teknologi Informasi ( IT ), saya mengambil Fakultas FIKTI dengan jurusan Sistem Informasi. Dengan tidak mempunyai banyak basic di dunia computer, saya beranikan diri untuk mencoba di jurusan ini.
            Pada proses menyerahkan berkas berkas, saya berfikir untuk kampus manapun sama saja asalkan bagaimana cara kita untuk menjalankannya dengan tulus atau karena hanya untuk sekedar kuliah. Memulai di jurusan yang mungkin jarang dan hampir tidak pernah saya dapatkan ketika sekolah. Libur sebelum mulainya perkuliahan ada saja yang mengajak bermain untuk menghabiskan waktu menuggu libur usai. Ada salah satu kakak kelas yang menjadi teman dekat saya yang sudah berkuliah lebih dulu di Fakultas kedokteran yang selalu mengajak bermain dengan temannya di kampusnya di daerah ciputat tanggerang. Mengenalkan rasanya asrama, cara berkuliah, mengatur jadwal bermain dan belajar yang baik. Karena berkelut di dunia kedokteran, saya jadi mengetahui cara para mahasiswa kedokteran belajar dalam waktu yang sangat singkat harus menghafal banyak materi karena Ujian mereka akan ada setiap minggunya.
            Pertama kuliah di Universtias Gunadarma saya bertemu orang baru, wilayah baru, ruang lingkup baru, suasana baru dan sangat berbeda dengan lingkungan sekolah. Cara belajar yang tidak terlalu sama dengan belajar saat sekolah. Seperti berpindah gedung, berpindah kelas, naik turun tangga, dan banyak sekali yang berubah dari sekolah tidak saya dapatkan dan baru saya rasakan di dunia Kuliah. Mencoba untuk bermain dengan teman lama itu sudah hampir tidak bisa. Perbedaan jadwal, teman yang merantau ke daerah, teman yang sudah jauh tidak ada kabar. Hanya kampus tempat tujuan sehari hari. Tetapi saya mencoba untukmembaur dengan suasana lingkungan baru. Perlahan pun terbiasa dengan lingkungan kampus. Selesai lah masa masa sekolah yang sudah cukup selama 12 tahun. Kini saatnya mencoba untuk serius karena masa depan sudah berada di tangan kita sekarang.
            Tak terasa sudah semester 5 saya menjalankan perkuliahan. Sangat tidak terasa masa remaja yang sudah akan berakhir. Saya tidak ingin mensia-sia kan masa masa remaja yang sudah tidak akan lama lagi akan menjadi masa dewasa. Tidak akan ada masa bermain main jika sudah dewasa. Pemikiran harus lebih rasional, realistis dan harus selalu bertanggung jawab di setiap apa yang di lakukan. Masa masa serius yang harus di lewati mahasiswa di semester 5 ini rata rata adalah mental, fisik dan dukungan dari orang terdekat. Sedikit lagi masa masa kuliah akan berakhir dan masa masa bermain sudah makin berkurang. Jadi selalu manfaatkan setiap moment bahagia bersama orang terdekat, teman, pasangan, sahabat dan dengan siapapun tu. Karena itu tak akan terulang lagi. Sudah saatnya menjadi diri yang dewasa sejak dini. Mempersiapkan sematang mungkin untuk ke depannya. Saya selalu berfikir bahwa saya tidak ingi selalu menyesal belakangan seperti pengalaman – pengalaman sebelumnya yang membuat saya down. Jadi saya selalu belajar bersyukur apapun kebahagiaan yang pernah saya rasakan. itu akan menjadi pengalaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar